Misteri Di Balik Kata Hmmm - Cerpen
Misteri Di Balik Kata Hmmm - Cerpen

Sumber gambar google,com diedit oleh Hermansyah
Hampir tengah malam terdengar suara notifikasi chat WA dengan nada khusus, notifikasi nada khusus yang selama ini selalu terdengar dari HP-ku. Kuambil HP-ku yang tergeletak di lantai untuk melihat isi pesannya. "Hmmm", hanya kata itu yang tertulis di pesan chat-nya namun tak lama kemudian pesan itu dihapusnya, mungkin dia mengira pesannya belum terbaca. Perasaanku mulai terasa tidak enak karena aku pernah mengatakan kepadanya waktu dia menghapus sebuah pesan. "Jangan menghapus pesan yang telah terkirim karena akan menimbulkan tanda tanya, kalau memang pesan itu salah lebih baik diralat bukannya dihapus." Dan semenjak itu dia tak pernah lagi menghapus pesan yang telah dikirimnya.
Pikiranku mulai berkecamuk menghubung-hubungkannya dengan pesan-pesan chat sebelumnya sampai akhirnya aku mendapatkan satu pesan chat yang ku pastikan menjadi satu alasan kenapa dia mengirim pesan chat hanya kata "Hmmm" yang tak lama kemudian dihapusnya, chat itu pun berhubungan dengan status FB terbarunya yang diposting setelah azan Magrib. Aku tahu dia ingin mengatakan sesuatu tapi karena hampir tengah malam dan mata pun sudah lelah dan dia pun terlihat sudah tak online lagi maka chat itu pun tak kubalas.
Esok paginya ku kirim pesan chat yang berupa pertanyaan, "Kenapa dihapus? Terbangun tengah malam ya?"
Dia menjawab "Gak apa apa." Dan dia bilang semalam dia tak bisa tidur.
Sebenarnya aku ingin menanyakannya lebih lanjut namun akhirnya aku membiarkan saja karena hari masih pagi dan untuk menenangkan perasaanku yang tak enak dari semalam kukirim chat tentang hal lain dan obrolan lewat chat pun berlanjut Seperti biasa.
Hari-hari berjalan seperti biasa dan aku pun sudah melupakan pesan chat-nya yang hanya kata "Hmmm" itu yang kemudian dihapus yang sempat membuat perasaan di hatiku ini tak tenang. Beberapa hari kemudian pada suatu siang di hari Minggu dia mengirim pesan chat yang membuat perasaan di hati ini kembali berkecamuk tak menentu. Ia mengirimkan pesan chat, "Mas... Ada sesuatu yang mau ditanyakan ke aku apa gak?"
Selama aku mengenal dan dekat dengannya kata-kata seperti itu belum pernah dikatakan di dalam chat-nya.
Aku pun menjawab, "Gak ada, gak ada yang ingin aku tanyakan kalaupun itu ada pasti akan aku tanyakan dan biasanya juga pertanyaan-pertanyaan akan mengalir begitu saja di dalam obrolan."
Tapi dia mendesak dan memaksaku untuk menanyakan sesuatu kepada dirinya. Perasaan tidak enak yang berkecamuk sedari tadi semakin hebat aku rasakan. Dan akhirnya aku pun menanyakan sebuah pertanyaan kepadanya sekadar untuk memancingnya agar dia menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya.
Pertanyaannya pancinganku berhasil, dia menjawab pertanyaanku itu dan sekaligus memberitahukan apa yang sebenarnya yang ingin ia katakan. Dia mengatakan sesuatu yang membuat diri ini seperti terhempas ke jurang yang begitu dalam dan gelap. Air mata tanpa sadar menetes, perasaan terasa tak menentu, marah, kesal, sedih dan segala rasa campur aduk jadi satu. Aku terduduk lemas, pikiran dan ingatanku melayang jauh ke saat-saat pertama kali aku mengenalnya.
**********
"Siapa dia? Sepertinya asyik juga buat diajak bercanda," ucapku dalam hati sambil tak lepas-lepas mataku menatap nama seseorang yang memberikan komentar di akun Facebook seorang teman. Sudah beberapa hari ini aku memperhatikannya dan ada keinginan untuk mengirimkannya permintaan pertemanan tapi di hati ini masih ada rasa ragu dan takut permintaan pertemananku tak dikonfirmasinya.
Namun setelah melihat profil dan membaca bio singkat tentang dirinya akhirnya ada keberanianku untuk mengirimkannya permintaan pertemanan dan aku pun langsung mengklik tambahkan teman. Dan permintaan pertemanan dari ku diterimanya dan jalinan pertemanan pun dimulai. Saling berbalas komentar dan bercanda melalui komentar hampir dilakukan setiap hari sampai akhirnya timbul keinginanku untuk mengenal dirinya lebih jauh.
Ingin rasanya mengirimkan dia pesan tapi tak tahu isi pesannya seperti apa dan masih ada keraguan takut pesannya tak terbalas walau aku dan dia akrab di kolom komentar belum tentu di inbox akan sama sebab inbox sudah bersifat pribadi. Hampir sebulan saling berbalas komentar dan ada satu kejadian yang membuatku ada alasan untuk mengirimkan dia sebuah pesan.
"Maaf, Mbak. Aku curiga sama akun DATA, sepertinya akun DATA itu dipakai oleh dua orang?" Isi pesan pertamaku yang kukirimkan kepadanya melalui inbox.
Dia pun membalas, "Lha... Memang suka begitu... Kadang istrinya ikut nimbrung juga... Ahh... Aku mah sudah tahu... Hehehe."
Inbox di hari pertama masih terasa kaku dan hanya berlangsung singkat tapi dari inbox-an yang berlangsung singkat itu aku sedikit tahu tentang karakter dirinya.
Beberapa hari kemudian hampir tengah malam dia mengirimkan pesan dan kembali terjadi obrolan singkat di inbox karena memang hari sudah lewat tengah malam dan sudah waktunya untuk beristirahat.
Setelah beberapa kali saling mengirim pesan suasana pun mulai cair dan bisa saling mengirim pesan tanpa beban. Bercanda yang biasa dilakukan di kolom komentar sekarang pindah di inbox.
"Pasti Mas lagi ngopi!!"
"Salah..hehehe."
"Terus yang benar lagi apa?"
"Lagi nge-game sambil nunggu notif."
"Tumben... Notif apa tuh yang ditunggu?"
"Apanya yang tumben? Notif apa aja yang masuk duluan."
"Itu nge-game.. Owh... Yang duluan masuk itu yang duluan dibuka gitu ya?"
"Nggak tumben kok, sering nge-game kalau lagi malas keluyuran... Iya... Yang duluan masuk itu yang dibuka."
"Owh.... Jadi siapa nih yang notifnya dibuka duluan?"
" Ya tergantung yang datang duluan aja."
"Hahaha... Kirain tergantung yang digantung."
"Lha kok....? (Bingung)."
"Sama."
"Sama siapa?"
"Sama siapa saja yang mau."
"Bikin bingung lagi?"
"Nahh... Mulai bingung kan."
"Lah iya lah gak pasti gitu."
"Kan kalau pasti nanti gak ada yang bingung."
"Demen banget ya bikin orang bingung."
"Lha kan biasanya juga begitu."
"Ya sekali kali jangan yang biasa, napa?"
Gak apa-apa... justru kalau gak bingung malah aneh."
"Kok jadi aneh?"
"Lha... Memang bakalan aneh... Kalau orang gak kayak biasanya."
"Bener juga..hehehe"
"Ahh... Aku memang selalu bener."
"Hehehe..(ngalah lagi dah)"
"Harus kayak gitu. Udah ngantuk aku tidur duluan ya."
"Oke."
Ingin rasanya mengirimkan dia pesan tapi tak tahu isi pesannya seperti apa dan masih ada keraguan takut pesannya tak terbalas walau aku dan dia akrab di kolom komentar belum tentu di inbox akan sama sebab inbox sudah bersifat pribadi. Hampir sebulan saling berbalas komentar dan ada satu kejadian yang membuatku ada alasan untuk mengirimkan dia sebuah pesan.
"Maaf, Mbak. Aku curiga sama akun DATA, sepertinya akun DATA itu dipakai oleh dua orang?" Isi pesan pertamaku yang kukirimkan kepadanya melalui inbox.
Dia pun membalas, "Lha... Memang suka begitu... Kadang istrinya ikut nimbrung juga... Ahh... Aku mah sudah tahu... Hehehe."
Inbox di hari pertama masih terasa kaku dan hanya berlangsung singkat tapi dari inbox-an yang berlangsung singkat itu aku sedikit tahu tentang karakter dirinya.
Beberapa hari kemudian hampir tengah malam dia mengirimkan pesan dan kembali terjadi obrolan singkat di inbox karena memang hari sudah lewat tengah malam dan sudah waktunya untuk beristirahat.
Setelah beberapa kali saling mengirim pesan suasana pun mulai cair dan bisa saling mengirim pesan tanpa beban. Bercanda yang biasa dilakukan di kolom komentar sekarang pindah di inbox.
"Pasti Mas lagi ngopi!!"
"Salah..hehehe."
"Terus yang benar lagi apa?"
"Lagi nge-game sambil nunggu notif."
"Tumben... Notif apa tuh yang ditunggu?"
"Apanya yang tumben? Notif apa aja yang masuk duluan."
"Itu nge-game.. Owh... Yang duluan masuk itu yang duluan dibuka gitu ya?"
"Nggak tumben kok, sering nge-game kalau lagi malas keluyuran... Iya... Yang duluan masuk itu yang dibuka."
"Owh.... Jadi siapa nih yang notifnya dibuka duluan?"
" Ya tergantung yang datang duluan aja."
"Hahaha... Kirain tergantung yang digantung."
"Lha kok....? (Bingung)."
"Sama."
"Sama siapa?"
"Sama siapa saja yang mau."
"Bikin bingung lagi?"
"Nahh... Mulai bingung kan."
"Lah iya lah gak pasti gitu."
"Kan kalau pasti nanti gak ada yang bingung."
"Demen banget ya bikin orang bingung."
"Lha kan biasanya juga begitu."
"Ya sekali kali jangan yang biasa, napa?"
Gak apa-apa... justru kalau gak bingung malah aneh."
"Kok jadi aneh?"
"Lha... Memang bakalan aneh... Kalau orang gak kayak biasanya."
"Bener juga..hehehe"
"Ahh... Aku memang selalu bener."
"Hehehe..(ngalah lagi dah)"
"Harus kayak gitu. Udah ngantuk aku tidur duluan ya."
"Oke."
Baca juga: Makhluk Manis Dalam Lift
Dan kuingat ada satu kejadian lucu sewaktu dia sedang mengutak-atik foto-foto di galeri HP-nya tanpa dia sadari ada satu fotonya ke klik dan terkirim ke histori FB-nya dan foto itu pun lalu kukomentari.
"Kok matanya gak kelihatan?"
"Salah kirim foto itu.. Hapus, hapus, hapus."
"Hahaha."
"Mau kirim yang ini."
Kemudian dua foto terlihat di layar HP-ku.
"Cakepan yang pertama..hahaha," jawabku sambil tertawa meledeknya.
"Itu foto lagi tidur diganggu terus jepret-jepret dah."
"Oh lagi tidur..tapi gak apa apa cakep kok..hahaha." ledekku lagi.
"Cakep apanya, itu acak-acakan."
"Tapi itu terlihat natural kok..hihihi."
"Iya natural banget, orang baru bangun tidur... Lihat dengan teliti rambutnya itu acak-acakan."
"Benerkan natural, yang seperti itu yang aku suka. Memang kenapa kalau rambutnya acak-acakan, malu ya?"
"Ya kan itu bukan buat publik, salah klik itu.. malu lah pasti."
"Kok bisa salah klik? Lalu kalau sudah kekirim seperti itu kenapa gak langsung dihapus aja? Berarti kalau tadi gak dikomentari gak tahu dong kalau foto itu terkirim?"
"Iya... Gak tahu apa yang aku klik tadi... Kalau Mas gak komentari ya aku gak tau kalau foto itu kekirim."
"Tapi tidak apa apa cakep kok dan natural." Aku kembali meledeknya.
"Ahh..cakep apanya?"
"Cakep mukanya memang apanya?"
"Apaan itu rambut aku acak-acakan. Aku gak menyangka foto itu bisa terkirim dan jadi konsumsi publik."
"Yang aku lihat mukanya bukan rambutnya..hihihi. Sebelum ada teman yang lain yang melihatnya dihapus aja fotonya."
"Au ah... Gimana cara hapusnya, semoga teman yang lain gak ada yang lihat."
"Klik titik tiga yang ada di pojok atas nanti di situ ada pilihannya." aku pun menerangkan cara menghapusnya.
Tak lama kemudian foto itu pun menghilang dari histori FB-nya.
Dua hari menjelang tahun baru kukirimkan kepadanya satu screenshot akun WA dan aku pura-pura bertanya kepadanya.
"Ini WA siapa ya?"
"Lho kok bisa lihat?"
"Hebat kan saya..hihihi."
"Ah...gak bener nih!"
"Apanya yang gak bener?"
"Iyalah gak bener... Mas bisa lihat akun WA-ku, aku gak bisa lihat akun WA-nya Mas."
Hihihi, aku pun tertawa
"Ah..gak bener... Itu karena Mas punya nomer WA-ku sedangkan aku gak punya nomer WA-Mas?"
"Tumben pinter.. hihihi."
"Iya dong, aku gitu."
"Coba aku chat bisa apa gak ya?"
"Tess..hihihi." Satu pesan chat kukirim kepadanya
"Kok foto profil WA-nya sama aja kayak foto sampul FB, mas?"
"Memang gak hobi masang foto apalagi WA kan orangnya semuanya sudah saling kenal jadi gak usah pasang foto juga udah pada tau..hihihihi"
Baca juga: Dia Yang Suka Dengan Kata Hmmm
Akhirnya inbox pun terlupakan berganti dengan WA.
**********
"Kok matanya gak kelihatan?"
"Salah kirim foto itu.. Hapus, hapus, hapus."
"Hahaha."
"Mau kirim yang ini."
Kemudian dua foto terlihat di layar HP-ku.
"Cakepan yang pertama..hahaha," jawabku sambil tertawa meledeknya.
"Itu foto lagi tidur diganggu terus jepret-jepret dah."
"Oh lagi tidur..tapi gak apa apa cakep kok..hahaha." ledekku lagi.
"Cakep apanya, itu acak-acakan."
"Tapi itu terlihat natural kok..hihihi."
"Iya natural banget, orang baru bangun tidur... Lihat dengan teliti rambutnya itu acak-acakan."
"Benerkan natural, yang seperti itu yang aku suka. Memang kenapa kalau rambutnya acak-acakan, malu ya?"
"Ya kan itu bukan buat publik, salah klik itu.. malu lah pasti."
"Kok bisa salah klik? Lalu kalau sudah kekirim seperti itu kenapa gak langsung dihapus aja? Berarti kalau tadi gak dikomentari gak tahu dong kalau foto itu terkirim?"
"Iya... Gak tahu apa yang aku klik tadi... Kalau Mas gak komentari ya aku gak tau kalau foto itu kekirim."
"Tapi tidak apa apa cakep kok dan natural." Aku kembali meledeknya.
"Ahh..cakep apanya?"
"Cakep mukanya memang apanya?"
"Apaan itu rambut aku acak-acakan. Aku gak menyangka foto itu bisa terkirim dan jadi konsumsi publik."
"Yang aku lihat mukanya bukan rambutnya..hihihi. Sebelum ada teman yang lain yang melihatnya dihapus aja fotonya."
"Au ah... Gimana cara hapusnya, semoga teman yang lain gak ada yang lihat."
"Klik titik tiga yang ada di pojok atas nanti di situ ada pilihannya." aku pun menerangkan cara menghapusnya.
Tak lama kemudian foto itu pun menghilang dari histori FB-nya.
Dua hari menjelang tahun baru kukirimkan kepadanya satu screenshot akun WA dan aku pura-pura bertanya kepadanya.
"Ini WA siapa ya?"
"Lho kok bisa lihat?"
"Hebat kan saya..hihihi."
"Ah...gak bener nih!"
"Apanya yang gak bener?"
"Iyalah gak bener... Mas bisa lihat akun WA-ku, aku gak bisa lihat akun WA-nya Mas."
Hihihi, aku pun tertawa
"Ah..gak bener... Itu karena Mas punya nomer WA-ku sedangkan aku gak punya nomer WA-Mas?"
"Tumben pinter.. hihihi."
"Iya dong, aku gitu."
"Coba aku chat bisa apa gak ya?"
"Tess..hihihi." Satu pesan chat kukirim kepadanya
"Kok foto profil WA-nya sama aja kayak foto sampul FB, mas?"
"Memang gak hobi masang foto apalagi WA kan orangnya semuanya sudah saling kenal jadi gak usah pasang foto juga udah pada tau..hihihihi"
Baca juga: Dia Yang Suka Dengan Kata Hmmm
Akhirnya inbox pun terlupakan berganti dengan WA.
**********
"Ya Allah, benarkan apa yang kamu katakan atau kamu hanya ingin mengetes aku lagi?"
"Aku serius, Mas... Aku sudah berjanji sama Mas tak mau bercanda soal beginian lagi."
Dia pun menceritakan semuanya dan meminta pendapatku, dia harus bersikap bagaimana untuk menanggapi itu semua.
"Seandainya aku punya hak dan bisa meminta, aku meminta untuk menolaknya tapi apakah itu mungkin?" Jawabku.
"Seandainya aku menolak apa Mas siap dengan semua resikonya. Dan kalau memang kita berjodoh apa Mas bersedia tinggal di sini?" Tanyanya.
Aku pun terhenyak dengan pertanyaannya dan seketika bingung untuk menjawabnya. Jarak tempat tinggalnya dengan tempat tinggalku ratusan kilometer jauhnya dan paling cepat ditempuh dalam sepuluh jam.
"Aku di sini kerja dan tidak mungkin bisa bolak balik setiap hari karena jaraknya cukup jauh. Apa aku harus berhenti bekerja?"
"Itulah... Aku juga tak bisa menjanjikan di sini bisa hidup senang. Aku bingung... Jarak membuat semua susah. Aku tak bisa pergi dari sini... Mas juga tak mungkin mau tinggal di sini."
Setelah cukup lama berdebat dengan argumen masing-masing aku pun menyerahkan kalah dan berkata "Ya sudah kita ambil baiknya saja, anggap saja kita tidak berjodoh silakan kamu terima lamarannya mungkin itu memang jodoh yang Allah pilihkan buatmu."
"Mas... bisakah kita berteman untuk selamanya?"
"Bukan berarti gara-gara kamu menerima lamarannya dan menikah dengannya hubungan pertemanan kita putus, kita tetap bisa berteman cuma akan ada batasannya tidak bisa bebas seperti ini lagi."
"Aku tak mau Mas menjauh.. mungkin aku egois... Tapi aku mohon jangan menjauh tetaplah jadi Mas yang aku kenal.. Aku menangis tapi aku tak bisa berbuat apa-apa."
"Bukannya aku mau menjauh, aku hanya bilang pasti akan ada batasannya kalau kamu telah menikah, tak mungkin kita bisa chat sebebas seperti sekarang ini. Aku akan tetap menjadi orang yang kamu kenal. Ini juga aku sedih dan tak tahu harus berbuat apa mungkin ini sudah takdir-Nya"
"Aku mau bisa terus silaturahim dengan Mas. Air mata ini tak bisa di tahan."
"Biarlah kita menangis hari ini untuk kebahagiaan esok hari."
"Mas punya tempat sendiri di hati aku.. Air mata ini tak mau berhenti..!!"
"Mungkin kalau tengah malam akupun sudah menumpahkan air mata sebanyak banyaknya."
"Iya.. Maaf kalau aku terbawa perasaan. Mas bener... yang penting Mas jangan menjauh."
"Gak, aku gak akan menjauh."
"Berjanjilah.. jangan menjauh!! Aku ingin melihat Mas tetap terus semangat dan terus tersenyum."
"Iya, aku janji gak akan menjauh dan Insya Allah aku akan kuat menerima ini semua."
"Aku pegang janji Mas."
Seketika hatiku terperenyak menahan rasa pilu. Aku telah mengambil keputusan yang tak mungkin lagi kuubah. Aku yakin ini yang terbaik untukku dan untukmu. Dan demi rasa yang pernah kita jaga, aku akan pegang janjiku.
Kamu adalah perempuan yang baik bahkan teramat baik. Perempuan yang sangat sabar dan tegar. Semoga jalan di depan mu tak lagi berliku dan tak ada lagi onak dan duri serta kerikil-kerikil tajam yang menghadang. Doaku untukmu perempuan yang punya tempat tersendiri di hatiku semoga apa yang menjadi pilihanmu itu adalah pilihan terbaik yang dipilihkan Allah untukmu dan semoga pernikahanmu dengannya ada di dalam rencana-Nya... Aamiin.
Waduuuuh sedih ya ceritanya, kasih ga sampai.
BalasHapusKalo kejadian di dunia nyata, berasa nih seseknya :(. Tapi seandainya aku jd si laki2, aku ga bakal mau mendekat lagi dengan si cewe. Ga enak, udh jd istri orang :D. Takut ada fitnah hahahahaha.
Ngga sedih mbak cuma sedikit menguras air mata.
HapusKita sepemikiran Mba Fan, aku juga mikirnya kasian banget si cowok. Udah mana kasih ga sampai, trus disuruh janji buat selalu dekat 😭😭 #emak baper malem2 baca cerita mas herman 😆😅
HapusKasihan ya sang cowoknya jadi pengen makan..hihihi
HapusKok jadi pengin makan, emang apa hubungannya dengan kiper mas.🙄
HapusSaya jadi kepingin kelonan malah kangen..🙄🙄
HapusJadi bingung.
Hapussaya juga malah jadi pengen kelonan
Hapuslooooh
kaboor hahahha
Aku jugaaa ..
HapusTapi, auto sedih karena ngga ada yang ngelonin dan yang dikelonin.
Guling maaaah .. anyep dikelonin, haha .. hahhyyy
→(° °)┗
Itu yang ngelonin guling beneran apa ghost candy mas.��😆😆
HapusNgga ada yang dibalas, balik lagi ah.😄
HapusHmmm...🙄
BalasHapusSedih juga bacanya mas, apa boleh buat, jarak jadi masalah ya. Coba kalo mas Herman bisa bikin pintu kemana saja seperti Doraemon, tentu jarak bukan masalah.😂
Udah pesen sama tukang kusen tapi belum jadi dan entah kapan jadinya.. hiks
HapusKok bisa sih belum jadi-jadi, coba tanya lagi ke tukang kusennya tapi sambil bawa golok mas.🤣
HapusSoalnya cuma pesan doang tanpa kasih DP..
Hapuswasem ngakakkkk masa bawa golok bhahhahahah
HapusSoalnya kalo ngga bawa golok ya ngga bakal jadi-jadi mbak biarpun udah kasih amplop.😆
Hapustapi masa golok sih mas agus...kan aku jadi pengen ketawa loh..padahal ini cerpen aslinya syahdu...malah baca komen mas agus mendadak amnesia bentar hahhaha
HapusKenapa cuma sebentar amnesianya, mbak?
HapusHarusnya amnesia nya tujuh hari tujuh malam ya mas.🤣
Hapusbiar apa mas kalau amnesia nya lama ? 🤭🤭
HapusBiar berasa amnesianya.. wkwkwk
HapusNah, betul itu, biar lebih menghayati.😆
Hapusloh takirain uda ada cerpen baru mas herman, ternyata naikin yang lama ya hihi
BalasHapusoiya ini lagunya emang nike matahariku teruskah? kok ga isa ganti ganti kayak punya kang satria mas herman
okeh takomenin dulu cerpennya
ini mah udah lamaaaa banget aku baca pas jamannya masih nyampur ama bahasan mp3 hihi
cerpen yang jujur bagi ku pribadi adalah yang terbagus diantara cerpen mas herman yang lainnya...mengaduk2 perasaan pembaca. Jadi berasa hubungan antar tokohnya complicated abis ya hehe...takdirnya jadi terpisahkan deh...kasihan juga sih jadinya yang satu bakal terbayang bayang akan bayangan mantan...yangvsatu bakal menjomblo lagi..meh single lagi.....eh tapi kayaknya sebelomnya bukan mantan deng ya, keknya baru sebatas hubungan friendzone apa malah TTM hahhaahahah...atau hts hubungan tanpa status atau apa ya...sampe akhirnya si cewek ngabarin sesuatu yang mengguncang jiwa raga...huhu...
sad ending deh..
mudah mudahan segera dapat gantinya ya buat si tokoh cowoknya....eh tapi beneran bakal makan waktu lama sih kalau sebelumnya udah segitu deketnya hohoho..bakal susah muvon judulnya ntar hahahhahaha
Iya mbak cerpen yang lama dinaiki karena banyak yang tanya sambungan cerpen Adakah Pertemuan Di Cerita Kita makanya cerpen ini dinaiki.
HapusKalau mau lagunya bisa diganti-ganti tinggal ganti kodenya aja itukan lagunya disimpannya di GDrive saya punya banyak stock lagu di GDrive.
Saya sendiri juga bingung itu status hubungan antar tokohnya apa..hihihi
Tenang aja sang tokoh cowok udah lama move on karena ngga tahan digoda janda kampung sebelah.. wkwkwk
Oh digoda Rongdo sebelah ya, kirain aku sering diajak mangkal sama kang Satria.😂
HapusKalau mangkal udah lama di stop ngga pernah dapat nasbung.
Hapusakhirnya lagunya ganti...horeeeeee hahahhaha
HapusKan tinggal diganti kodenya aja, stok lagunya banyak.
HapusCaranya gimana mas, bikin tutorial nya dong pakai template notable
Hapusayoooo bikin tutorialnya mas her..bikinnn
Hapuskata mas herman, lha ntar ga jadi blog serbung n cerpen lagi hahha
Tinggal masuk ke tata letak>bilah sisi>tambah gadget>html/javascript>masukan kodenya
HapusKodenya mana, kalo cuma naruh di tata letak tahu sih, kode togelnya yang ngga tahu.😂
HapusAku mau request dong link lagu blackpink judulnya gk tau tapi di liriknya ada kata "aye.. ayee.. ayeee.." yg itu mo kupasang di profil blog lagunya, mo upload sendiri sinyal gk kuat 😭😭
Hapusjudulnya dududuudududu bukan sih
Hapus@mas Agus : Kodenya ngga bisa di kirim lewat komentar, saya kirim kodenya via email ya.
Hapus@kang Jaey : ini link lagunya:
https://drive.google.com/file/d/1NyfabP9fQ_qCcPQRHw8fZbwVL5PjhMnp/view?usp=drivesdk
Bukan dududududu tapi ddu du ddu du, mbak
Kupasang di profil, kupikir bisa langsung besuara ternyata perlu di klik dulu 🤣🤣
HapusBuat kode otomatis play suhu Jaey..😊😊
HapusDi profil kayaknya gk pakai kode kang, cuma pasang alamat lagu aja 😆
Hapusaku juga ga bisa keputer lagunya
HapusDipasang di mana kodenya, mbak? Di profil juga kah?
HapusAyo bikin tutorial nya saja mas, dari pada lama ngga update.😄
HapusTutorialnya dalam bentuk cerpen mungkin seru juga..
HapusSebagaimana curhat dlm cerpen, hihi..
Sediiiih ..., baca kisahnya.
BalasHapusRada mirip dengan kisah yang kualami, maaf jadi curhat.
Padahal sebelumnya aku mau nulis komentar sambik nyanyi lagu ..' Mungkin ..inikah rasanya rasa suka pada dirinya. Nama facebookmu apa, twittermu apa, nomormu berapa ... ,'.
Laaah, kok jadi sad story :(
Jangan-jangan itu memang kisah mas him?
HapusOhh, tidaa...aak ..
Hapus*Lari sambil bercucuran air mata
Larinya jgn melambai kang.. 😆😆
HapusMau komen hmmmmm....
BalasHapusPenjiwaannya mantan, kayak based on true story
Entahlah mungkin juga based on true story', bang
Hapussaya jadi bingung, yang ngobrol siapa ya, yang chat an siapa, yg komenan siapa, kalo yg stalking saya tahu sih haha
BalasHapusSaya juga bingung siapa soalnya ngga ada namanya, mas
HapusKalau bingung tinggal bilang Eeehhhmmmm....Hhhhmmm...Eeehheeemmm..🤣🤣🤣
HapusUuggg ...Aahhh..hhmmm aahhh..Aauuwww..🤣🤣🤣
eh itu mah lagi nganuuuu hahhahahhanjiirr sue
HapusHahaha..parah..
HapusKebanyakan baca Eny Arrow ya gitu.🤣
Hapusnaini....enny arrow to the rescue hihi
Hapuswaduh mas agus kok malah mengerang ehh mendesah maksudnya wkwkwk
Hapusbukannya yang mendesah si kang satria ya wkwkkw
Hapusoh iya bang satria yang suka mimpi itu yah, tapi mimpinya ga pernah tamat, tiap malem ganti judul wakakaka
Hapusyang selalu berakhir dengan sapu ijuk :D
Hapus
BalasHapusCiieee kata2nya kan kaga nahan.😊😊
"Biarlah kita menangis hari ini untuk kebahagiaan esok hari."
"Mas punya tempat sendiri di hati aku.. Air mata ini tak mau berhenti..!!"
"Biar kate kelobang semut hati dan jiwa ini akan selalu bersamamu mas"..😁😁🤣😆
Gileee bener kelobang semut aja ikut....Apa lagi tidur ngemper sudah hal yang biase yee Hu..🤣🤣🤣
Mungkin yang buatnya habis salah makan, mas.. wkwkwk
HapusEmang biasa makan apa Huu..😊😊
HapusMakan yang ngga biasa..hihihi
Hapusjadi ikutan sedih 🥺
BalasHapusYaa udah kita mewek saja sya..😂😂
HapusHahaha
HapusAlur ceritanya mantap
BalasHapusSaya jarang banget main inbox di medsos, ya karena itu sifatnya sudah mengarah ke pivat
WA pun saya juga jarang.
tisu mana nih tisu :D
Ngga ada tisu adanya kertas koran..hihihi
HapusLap bekas juga nggak apa2 katanya Huu..🤣🤣🤣
HapusAsal jangan lap bekasnya kang satria saja, bahaya, ntar disuruh mangkal.😆
Hapusanjir ngakak banget baca komenan ini
HapusMewek banget kak El, pas sama lagu yang otomatis muter sendiri di blog ini, kalo via inbox memang udah mengarah pribadi, tapi tergantung isi kalimatnya juga sih kak.
BalasHapusBener juga tergantung isi kalimatnya juga kalau kalimatnya pertanyaan pribadi jadi tambah pribadi..hihihi
HapusHmmm... Turut berbelasungkawa Mas.. Eh Mas di Cerpennya maksud saya..
BalasHapusOke.. hahaha
Hapusjangan-jangan ini berdasarkan kisah nyata mas? huhu sedih sekali. ikut mendoakan saja kalau memang benar, semoga mendapat berkah yang terbaik untuk keduanya dan tetap tegar. memang ya kaetika perempuan bilang "nggak apa-apa" itu rasanya banyak hal yang pengen diungkapkan, terasa related sekali dengan diri saya :)
BalasHapusYa seperti itu lah dan akhirnya menimbulkan banyak tanda tanya.
HapusIni terjadinya sebelum sama Ningsih atau sesudahnya 🤣🤣
BalasHapusYang bagusnya sebelum apa sesudah, kang?
Hapus🤔🤔🤔🤔🤔
HapusYang bagus sama kang satria saja mas.🤣
HapusOke, akan dipikirkan.. hihihi
Hapussekarang masih sama ningsih apa engga sih hihihi
HapusPertanyaan yang sukar dijawab sebab belum dibuat cerpennya..hihihi
Hapusnah lekas dibikin cerpennya, nanti masih sama ningsih nggaknya mennetukan posisi hermansyah di cerbung rembulan wkwkwkwk
HapusYg terakhirkan cubit2an sama Dita di warung soto, selanjutnya cubit2an dimana lagi 🤣
HapusBtw Masher pernah pakai nama Data kan di FB, Data & Dita, hmmmmmm 🤣🤣
Berarti data dan Dita itu saudara kembar yang terpisah kang? 🙄🤔
Hapusahaaaa jadi nambah inpoh lagi...xixixixix
Hapuseh eh bukannya yang cubit cubitan devi ya...kok dita hihihi
apa devi abis itu dita wakkakakakka
Devi, kang. Bukan Dita. Entahlah cubit-cubitan di mana lagi draftnya masih buram, kang
HapusBukan pernah pakai tapi memang masih dipakai, kang
Ah iya devi huuh gue pikun lagi 🤣🤣
HapusWajarlah, kang. Emang lagi musimnya..hihihi
HapusKirain cuma rambutan saja yang musiman, ternyata pikun juga ada musimnya ya.�🙄
HapusHmmmm
BalasHapusCeritanya manis
Bikin saya berairmata tipis
:)
Berair mata tipis, berkaca-kaca kah?
HapusKalo perempuan berair mata tipis, kalo pria berkumis tipis... eh, malah ngaco wkwkwk
HapusHihihi
HapusSiapa yang naruh irisan bawang di sini?? #sambilmengelapairmatayangjatuhdipipi 😭
BalasHapusMas Herman kayaknya spesialis cerita galau, nih. Ceritanya selalu ngena dan bikin yang baca ikutan baper.😭😭😭
Iya mbak, seharusnya bikin cerpen yang happy ending, biar yang baca senang apalagi tanggal tua begini ya.😂
HapusKenapa pada baper ya bacanya? (Bingung)
HapusNganu, mas. Aku senang kok bacanya. Terkadang baper itu enak untuk dinikmati. Makanya kan yang baru putus cinta, sedihnya agak lama, move on nya lama. Ya gara-gara itu, terlalu asyik menikmati kebaperan.🙈
Hapustul kadang menikmati kebaperan ada sisi indahnya tersendiri #ahsyeggg hihihi
HapusOh.
HapusCerita nya kok sedih sich? Sudah ketemuan ujungmya si cewek dijodohkan.
BalasHapusCoba aja Herman berani nikahin dan bawa ceweknya ke Jakarta kan selesai masalhnya? Kok masing-masing nggak ada yang memperjuangkan?
Pasrah aja gitu.?
Harus usaha dulu memperjuangkan cinta kalian hasil belakangan. Lah kok malah aku yang jadi sutradara? Sorry habis gemes kok keduanya pasrah aja gitu.
Sengaja dibikin pasrah biar ada yang gemes..hihihi
Hapussedih ih ini ceritanyaaa, pagi-pagi baca ini terus lagunya juga mendukung, jangan-jangan mas Kal sengaja yaa masang lagu ini, huhu..
BalasHapusmengirim pesan lalu menghapusnya itu kayaknya khas banget yaa, pesan hmm bisa beribu makna juga. kayaknya emang cewek suka kode itu udah melekat unconcious habit, wkwk
Ngga sengaja kok cuman iseng aja dan kebetulan ada stok lagunya..hihihi
HapusHmmm aja udah mengandung berjuta makna ditambah dengan dihapus jadi bermilyar tanda tanya.
Hmmmm bisa dibilang si cewe egois juga ya.... Bagaimana bisa cowo dan cewe yang pernah memadu kasih, bisa tetap berteman seperti biasanya ketika sang cewe sudah memiliki suami??? Apakah suaminya ga akan sesak dan berakhir posesif melihat pertemanan si cewe dan si cowo ini??
BalasHapusNah itulah mau tidak mau harus mau di kasih jarak.
Hapus
HapusJarak msu ngapain Huu..🤔🤔🤔
Mungkin mau makan..wkwkw
HapusAh... Cerita sedih. Tapi "hmmm" nggak pernah berkesan bahagia, sih. Kalau nggak bingung, heran, ya lagi mikir.
BalasHapusngilu ya kang endingnya... duh aku yang baca jam 2 malam gini jadi makin terhanyut deh,
BalasHapusMana nih yg pernah ditinggal nikah mantan? Aku ga ikutan 😄
BalasHapusCeritanya mbaperi ini. Hmmm
Sedih mas bacanya, tp super duper gemes, kenapa g ada yg mau berjuang? kenapa pada pasrah gitu aja sih, kezel zzzzz hahahhaa
BalasHapusso sad....
BalasHapusmenarik untuk dibaca..... thank you for sharing
Sedih euy, tapi suka gak suka saya sedang di posisi yang sama. Jarak menjadi penghalang terbesar.
BalasHapusSampai saat ini belum ada keputusan. Saya masih memantaunya, terus akan saya pantau sampai ia dinikahi orang dan saya akan merasa terbebas dari sebuah misi atau saya yang sendiri yang akan menikahinya tapi ntah kapan.