Jejak Hati Di Minimarket - Cerpen
Jejak Hati Di Minimarket - Cerpen Hujan deras mengguyur sejak sore mendinginkan udara membuat jalan yang biasanya ramai menjadi lebih lengang. Jalan yang basah berkilau seolah berubah menjadi cermin raksasa yang memantulkan lampu-lampu jalan dan kendaraan yang melintas. Wawan melirik jam tangannya, jam tujuh lebih lima belas menit. Jam pulang kantor sudah lama lewat, kantornya pun sudah sepi, dan ia pun memutuskan untuk mampir ke minimarket di pertigaan jalan, tempat ia biasa membeli kopi kalengan dan makanan ringan untuk menemani malam. Minimarket itu tampak lengang. Lampu neon memancarkan cahaya putih terang, menciptakan suasana hangat di tengah dinginnya hujan di luar. Wawan melangkah masuk, dan aroma khas ruangan ber-AC yang dingin bercampur wangi plastik serta makanan instan menyambutnya. Langkahnya menuju rak kopi terhenti sejenak saat ia melirik ke meja kasir. Di sana, seorang perempuan bertubuh mungil dengan rambut disisir rapi tampak sedang membereskan tumpukan struk. Nani, n