O.D.O.P - Cerpen

O.D.O.P - Cerpen





Sumber gambar google.com diedit oleh Hermansyah


Sabtu sore, di sebuah rumah di bilangan Jakarta Barat, Hermansyah dan Ningsih tampak sedang asyik berbincang-bincang dan bercanda mesra di teras depan. Ketika mereka sedang asyik mengobrol, sebuah panggilan telepon via WhatsApp masuk ke handphone Hermansyah. Jaey, teman blogger-nya menelepon. Hermansyah langsung mengangkatnya, berbicara sebentar, lalu menutupnya kembali. Jaey hanya menawarkan sesuatu yang cukup dijawab dengan "iya" saja, dan Hermansyah memang lagi tak ingin berbicara panjang lebar karena ia sedang asyik berbicara dengan Ningsih, kekasih hatinya.

Setelah Hermansyah mengakhiri pembicaraannya dengan Jaey, Ningsih pun bertanya, "Telepon dari siapa, Bang?"

"Dari teman Abang, si Jaey. Tadi dia nawarin Abang untuk ikutan acara ODOP."

"Abang mau?

"Tadi sih Abang bilang iya, tapi sebenarnya, Abang malas buat ikutan acara itu."

"Kenapa malas, Bang. Apa acaranya kurang menarik?"

"Bukan kurang menarik, cuma malas aja, Sih."

"Jaey, dia teman kerja Abang kah?"

"Bukan, Jaey bukan teman kerja. Dia itu teman Facebook dan teman ngeblog Abang, Sih."

"Oh, jadi Jaey ngajak Abang kumpul-kumpul. Kalau Abang jadi ikut, ajak Ningsih ya, Ningsih juga kan pengen kenal sama teman Facebook dan ngeblog Abang."

"Hahaha. Jaey bukan mengajak kumpul-kumpul, Sih. Dia cuma ngajak ODOP aja."

"Lho, memangnya ODOP itu acara apa, Bang?"

"ODOP itu istilah blogger. Kepanjangannya One Day One Post, Sih."

Ningsih hanya bengong mendengar jawaban dari Hermansyah.

"Ehh, Abang lupa, kalau si cantik manis yang ada di samping Abang ini bukan blogger tapi Facebooker dan WhatsApper. Hihihi."

"Nah, tuh kan Abang tau, jelasin dong ODOP itu apa? Biar Ningsih sedikit ngerti istilah-istilah para blogger, Bang."

"ODOP itu singkatan dari One Day One Post, maksudnya satu hari satu kali posting. Jadi Abang harus bikin artikel untuk di-posting setiap hari dalam waktu tertentu, misalnya seminggu, sebulan atau setahun."

"Ningsih masih nggak begitu ngerti, Bang."

Hermansyah membuka blog miliknya. "Nah ini blog punya Abang," ucapnya sambil menunjukkan blog miliknya pada Ningsih.

"Ningsih udah tau, kalau itu blog punya Abang. Abang kan udah pernah kasih tau Ningsih, kalau Abang punya blog."

Mendengar jawaban dari Ningsih, Hermansyah hanya tersenyum, lalu ia pun menjelaskan sedetail-detailnya tentang ODOP, sampai kekasihnya itu mengerti apa itu ODOP.

"Nah, sekarang Ningsih udah mengerti kan apa itu ODOP?" tanya Hermansyah.

"Ngerti, Bang. Kurang lebih ODOP itu sama kayak bikin status di Facebook atau WhatsApp, satu hari satu status selama waktu yang telah ditentukan," jawab Ningsih."

"Cakep."

"Dari lahir Ningsih memang udah cakep, Bang. Hihihi."


Hermansyah langsung memeluk Ningsih dan menatap wajah kekasihnya itu dengan tatapan lembut. Mendapat tatapan lembut seperti itu, Ningsih tak kuasa membalasnya ia pun menundukkan kepalanya, tapi Hermansyah menahannya dengan memegang dagunya.

"Baang..."

**********

"Sepertinya nih orang lagi kurang kerjaan, hampir tengah malam ngirimin gue inbox," gerutu Hermansyah ketika mendapat satu pesan dari Jaey. Dibukanya pesan tersebut "Wooiiii!" Hanya kata itu yang ditulisnya. Hermansyah langsung membalas pesan tersebut, "Hampir tengah malam ngirimin gue inbox dan cuma satu kata 'wooiiii!' Pasti elu habis salah makan kan? Atau keyboard di HP-lu huruf yang lainnya udah pada minggat?"

"Iya, Man. Gue habis salah makan, biasanya gue makan daun pintu, tadi makan daun jendela. Wkwkwk."

"Ada apaan lu ngirimin gue pesan yang nggak penting gitu, ganggu keasyikan gue nonton film aja?"

"Pasti elu lagi nonton film 100++ kan, Man. Wooiiii sadar wooiiiii, sadaarrrrrr. Wkwkwk."

"Dasar lu ya, ntar gue sapu juga tuh otak lu, biar kagak berpikiran ngeres terus."

"Udahlah, ngaku aja nggak usah malu, setan juga jam segini udah pada tidur, Man. Wkwkwk."

"Sialan lu ya, sayangnya jauh kalau dekat udah gue garot lu, Jaey."

"Wkwkwk. Ngomong-ngomong post baru elu mana kok belum nongol, Man?"

"Post baru apaan?

"Makanya, jangan kebanyakan nonton film 100++ jadi amnesia permanen kan lu, Man. Katanya elu ikutan ODOP, mana post baru lu kok belum nongol. Baru juga sehari udah nggak ngepost lagi, payah."

"Kemarin kan gue udah posting, tunggu waktunya lagi dong buat posting. Kagak sabaran banget sih lu jadi orang, Jaey."

""Woiii.. ini udah jam berapa? sebentar lagi ganti tanggal, memangnya keburu lu bikin satu post baru, Man?"

"Santai, Jaey. Santaiii... Belanda masih jauh, jangankan untuk satu post, seribu post pun masih keburu gue bikin."

"Oke, kalau sampai jam 12 lewat sedetik nggak ada post baru di blog elu, mendingan berhenti aja lu jadi blogger, Man. Sekarang gue mau tidur, gue udah ngantuk.. wkwkwk."

"Udah tidur aja sana, biasanya juga jam segini lu udah di alam lain, Jaey.. hahaha."

**********

Esok harinya, ketika agak santaian sedikit dari pekerjaannya, Jaey mengeluarkan handphone-nya lalu membuka Chrome dan memulai browsing. Ketika dia membuka blog temannya, Hermansyah, ia tidak melihat ada postingan baru di blog temannya itu. "Gue udah yakin pasti dia nggak bakalan posting. Setahun lebih aja postingan di blognya bisa dihitung dengan jari. Sok banget dia mau ikutan ODOP."

Dibukanya WhatsApp dan dikirimkannya pesan, "Wooiii.. kadal buntung. Mana postingan baru lu? Jangankan seribu post, satu post pun nggak ada. Berhenti aja lu, nggak usah jadi blogger lagi, Man.. wkwkwk."


Tak lama kemudian datang satu pesan balasan dari Hermansyah.

"Lho kan belum waktunya gue posting, masa gue harus posting lagi. Mikir dikit napa, Jaey."

"Man, elu tau ODOP kan?"

"Tau lah."

"Lalu kenapa belum ada post baru di blog lu? Di blog lu cuma ada post hari Senin, sekarang udah hari Rabu. Post hari Selasa lu mana, Man?"

"Lha, memangnya harus berurutan postingnya? Hari Senin lalu hari Selasa? Kalau gue posting hari Kamis atau Jumat, memangnya salah? Biar masih dalam waktunya?"

"Salahlah, Man. Kalau elu udah posting hari Senin, hari,Selasanya elu juga harus posting. Begitu juga Rabunya, elu juga harus posting, Man"

"Lha, mesti tiap hari dong gue posting, Jaey."

"Aturannya memang begitu, mesti tiap hari elu harus posting, Man."

"Katanya ODOP, masa gue mesti posting tiap hari, kayak kagak ada kerjaan lain aja, Jaey."

"Man, sebenarnya elu tau ODOP, apa nggak sih?"

"Tau lah, masa istilah ODOP aja gue nggak tau. Memangnya gue blogger kemarin sore."

"Coba ODOP itu apa?"

"ODOP itu singkatan dari One Decade One Post, kalau diartikan secara bebas, Satu Dekade Satu Postingan. Iya, kan? Jadi, kagak salah dong kalau gue belum posting lagi, kan belum lewat satu dekade, Jaey."

Membaca jawaban dari Hermansyah, Jaey langsung menggigit handphone-nya sampai layar handphone itu retak dan giginya patah saking kesalnya dia.



Tamat

Post Yang Paling Banyak Dibaca

Misteri Di Balik Senja (#2) - Cerbung

Misteri Di Balik Senja (#1) - Cerbung

Dia Yang Suka Dengan Kata Hmmm (Kenapa Mesti Hmmm?) - Cerpen

Makhluk Manis Dalam Lift - Cerpen