Dara, Gadis Dunia Maya (#1) - Cerbung

Dara, Gadis Dunia Maya (#1) - Cerbung

Sumber gambar google.com diedit oleh Hermansyah


*Apa artinya hidup ini

Bila hanya berteman mimpi

Dalam kegelapan aku berjalan

Untuk mencari kedamaian hati

Ho...oooo.…

Semuanya takkan kusesali

Walau perihnya luka ini

Memang ku akui, yang kuinginkan

Kesetiaan di atas segalanya

Bayang-bayang hitam yang menghantui

Kuanggap mimpi di siang hari

Seberkas cahaya di dalam dada

Jauhkanku dari putus asa

Jauhkanku..........*

#

Sebebas camar engkau berteriak

Setabah nelayan menembus badai

Seikhlas karang menunggu ombak

Seperti lautan engkau bersikap

#

Tiba-tiba lagu berganti ke nada dering karena ada telpon yang masuk.

Aku yang sedang asyik duduk bersandar membaca sebuah novel di teras depan rumah langsung menghentikan membaca, tanganku meraih ponsel yang tergeletak di atas meja, kemudian menyapukan jariku ke layar ponsel dan menempelkan ponsel itu ke telingaku.

"Assalamualaikum.."terdengar suara seorang pria memberi salam.

"Wa'alaikumussalam. Ada apa, Bay? Tanyaku.

"Man, Coba deh buka Facebook, lagi ramai banget nih."

"Ah malas, Bay. Lagi asyik baca novel nih."

"Baca novel bisa kapan-kapan, Man. Tapi keramaian di Facebook seperti ini belum tentu bisa ada lagi."

"Bukannya hampir tiap hari Facebook selalu ramai, Bay?"

"Iya sih, tapi ini ada yang baru ikutan nimbrung, Man. Orangnya cantik dan bocor alus juga namanya Dara Banjarnegara. Tadi aku mengirimkan dia permintaan pertemanan langsung diterimanya, Man."

"Mantan user MWB juga kah dia?" Tanyaku menyelidik.

"Mungkin, soalnya teman-temannya kulihat banyak juga yang mantan user MWB. Udah cepetan gabung di Facebook."

"Jadi penasaran tapi tanggung nih novel yang aku baca sedang seru-serunya juga. Eh ngomong-ngomong di status siapa yang sedang ramainya?"

"Di status Shanty Cantika. Udah tinggalin dulu tuh novel dan biar nggak nyasar aku tag ya, Man," ucap Bayu mengakhiri pembicaraan.

=============== Baca juga Cerita Yang Lain : Apakah Memang Dia? ===============

Akhirnya ku tinggalkan juga novel yang sedang kubaca dan aku beralih membuka Facebook. Ketika akun Facebook-ku terbuka terdengar suara notifikasi, aku melihat ada puluhan pemberitahuan yang masuk, ternyata bukan hanya Bayu saja yang telah menandaiku, ada beberapa teman yang juga menandaiku. Aku pun mengklik pemberitahuan dari Bayu yang menandaiku dan langsung memberikan komentar, "Pantesan aja tangan ini dari tadi gatel pengen ngelus-ngelus layar HP ternyata ada yang ngomongin."

"Akhirnya dia nongol juga," sahut Jaka.

"Nah lho yang diomongin nongol, ngumpet ah," balas Sanny.

"Kaburrrrr....." timpal Bayu.

"Tebar menyan," jawab Firza.

"Sebar paku payung," respon Deni.

"Tagih utang." Sambar Lanny.

"Siapin tali," balas Ahmad.

"Xixixi.." Shanty tertawa.

"Aku kasih ini aja (tiga emoticon bunga)," ujar Dara.

"Dara langsung tebar pesona (emoticon menjulurkan lidah)," celetuk Elza.

"Terima kasih buat Dara. Buat yang lain nih (sebar ribuan lecek).. wkwkwk," balasku.

Keseruan di kolom komentar semakin ramai dan keseruan itu bukan cuma di kolom komentar status Shanty Cantika saja tapi berpindah-pindah dari satu status ke status yang lain bahkan satu status bisa sampai ribuan komentarnya. Benar kata Bayu orang bernama Dara memang bocor alus, komentar-komentar darinya bikin ngakak dan senyum-senyum kecil. Dia membalas komentar-komentar seperti tanpa beban walau ada komentar yang menyerangnya secara frontal tapi dia tetap membalas dengan santai dan penuh canda. Pas banget dia berkumpul dengan mantan user MWB yang memang terkenal gokil dan asal nyeplos. Jika mereka sudah berkumpul siap-siap saja untuk sakit perut dan kram rahang karena kebanyakan tertawa membaca komentar-komentar mereka. Bahkan sampai ada yang memberikan julukan pada para mantan user MWB sebagai "Pasukan Bocor Alus".

Cukup lama aku dan Dara saling balas komentar, lalu kukirimkan dia permintaan pertemanan dan langsung diterima olehnya. Setelah permintaan pertemanannya diterima, aku menulis ucapan terima kasih di linimasa Dara. Kirimanku di linimasa Dara langsung di sambar oleh Jaka, "Wah ada yang mulai PDKT nih.." Dan tak lama datang balasan dari yang lain dan akhirnya kiriman pada linimasa Dara jadi ajang berbalas komentar yang membuat aku dan Dara babak belur sekaligus senyam-senyum dan tertawa-tawa.

Seiring berjalannya waktu aku dan Dara semakin akrab di kolom komentar sampai-sampai ada beberapa orang temanku yang menjodoh-jodohkan aku dengan Dara di kolom komentar.

Setelah hampir sebulan aku dan Dara akrab di kolom komentar Facebook, aku pun memberanikan diriku mengirimkan dia pesan pribadi melalui messenger untuk mengajaknya ngobrol secara pribadi agar aku bisa mengenal dia lebih dalam.

"Tok..tok..tok..tok...

Apakah aku ada di situ? (Emoticon tertawa dan menjulurkan lidah)," tulisku di Messenger.

Cukup lama juga kiriman pesan dariku baru dibalas oleh Dara padahal kulihat dia sedang online, mungkin dia masih merasa canggung untuk mengobrol secara pribadi lewat messenger atau mungkin juga karena isi pesanku yang membuat dia berpikir untuk membalasnya atau mungkin dia lagi sibuk membalas pesan yang lain yang lebih penting dibandingkan pesan dariku yang tak jelas.

Setelah pesan yang ku kirimkan dibalas olehnya, aku langsung membalasnya kembali dan akhirnya aku dan Dara saling berbalas pesan dan menjadi akrab di messenger bahkan tak hanya itu aku dan Dara akrab juga di DM dan WA dan hanya Dara yang mempunyai nomor kontak WA-ku.

Kedekatanku dengan Dara tak ada yang mengetahui karena di kolom komentar aku bersikap biasa saja begitu juga dengan Dara. Aku dan Dara tak menunjukkan kalau kita berdua mempunyai hubungan yang sangat dekat. Aku pun sudah berjanji untuk berkunjung ke rumah Dara di Banjarnegara.

Bila ada temanku berkomentar yang menjurus menjodohkan-jodohkan, aku dan Dara menimpalinya seolah-olah menyetujuinya tapi terkadang juga membiarkannya dan akhirnya menimbulkan rasa penasaran beberapa orang teman yang cukup dekat denganku dan mulai bertanya melalui messenger.

"Man, si Dara orangnya memang bocor alus ya?" Tanya jaka.

Menurut luh Dara itu orangnya seperti apa, Man?" Tanya Bayu.

"Luh pasti udah lengket banget sama Dara ya, Man? Tanya Firza.

Aku menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka kalau aku tak begitu mengenal Dara karena aku dan Dara hanya akrab di komentar saja dan hanya beberapa kali saja mengobrol di messenger dan mereka percaya karena mereka memang jarang melihat aku online di messenger selain itu mereka juga mengira aku orang yang tertutup yang tak gampang mengobrol lewat pesan pribadi dengan orang yang hanya bertemu di dunia maya dan itu yang menjadi salah satu sebab mereka menduga kenapa aku tak mau memberikan nomor kontak WA-ku pada teman dunia maya.

Dan ada satu teman perempuanku yang dekat denganku baik di komentar ataupun di messenger bernama Shanty Cantika yang aku isengi dengan berpura-pura meminta bantuannya untuk mencarikanku info tentang Dara dan cara mendekatinya karena aku tau dia dan Dara sangat dekat dan juga aku bilang kepadanya kalau aku sudah lama diam-diam menyukai Dara. Shanty salah satu dari temanku yang juga sering menjodoh-jodohkan aku dengan Dara. Sebelum aku menjalankan rencanaku mengisengi Shanty aku terlebih dahulu memberitahukan rencanaku itu kepada Dara agar tak ada kesalahan informasi. Rencanaku berjalan mulus dan sepertinya Shanty tak tahu kalau sedang diisengi dia benar-benar memberikanku info tentang Dara dan dia juga memberikan ku nomor WA-nya Dara dan aku hanya tertawa dalam hati.

=============== Baca Juga Cerita Lainnya : Rasa Yang Telah Terbunuh ===============

Hampir setahun aku dan Dara menjalani hubungan dan hubungan itu pun sudah begitu akrab dan status hubungan kita berdua pun sudah jelas walau masih sebatas hubungan di dunia maya sebab aku belum sempat untuk menemui Dara di dunia nyata padahal sudah beberapa kali aku merencanakannya namun ada saja halangannya dan berakhir dengan kegagalan. Sampai suatu hari akun WA-ku diblokirnya tanpa sebab itu terlihat dari pesan WA yang kukirim hanya centang satu dan foto profil WA-nya tak terlihat lagi dan ketika ditelpon terbaca tulisan memanggil bukan berdering. Aku bingung kenapa dia memblokir akun WA-ku dan ketika kuhubungi lewat telpon, telponku pun dialihkan olehnya entah ke nomor siapa sebab tak diangkat. Kubuka messenger untuk menghubungimya ternyata messenger-ku juga diblokirnya berikut dengan Facebook-ku itu terlihat dengan hilangnya akun dia begitu pula dengan Instagram-ku dan kini aku kehilangan kontak dengannya karena semua akses kontakku sudah diblokir oleh nya.

Dalam kebingunganku aku mencoba mengingat-ingat hal apakah yang menyebabkan Dara memblokirku di semua sosial media karena aku merasa tak berbuat salah dan terakhir kontak dengannya berakhir baik-baik saja.

Aku kembali memeriksa messenger dan WA dengannya lebih teliti lagi tapi sampai mata ini capek dan kepala pusing aku tak dapat menemukan penyebabnya.

Entah ini satu kebetulan atau apa namanya, ketika sedang bingung-bingungnya mencari penyebab kenapa semua akun sosial mediaku diblokir oleh Dara, aku mendapat satu email yang membuatku ingat kalau aku punya satu akun Facebook lagi yang berteman dengan Dara. Langsung saja kubuka browser dan login pakai akun itu lalu membuka profilnya dan aku pun menemukan penyebabnya kenapa semua kontakku diblokir Dara ketika aku melihat status terakhirnya.

"Bila Status Ini Mendapat 1000 Komentar dan 100 Tanggapan Aku Akan Mengganti Foto Profilku Dengan Foto Orang Yang Saat Ini Aku Sayangi".

"Oh rupanya dia sudah berpindah ke lain hati," ucapku dalam hati.

Mungkin ini karena salahku sendiri yang selalu batal untuk datang mengunjunginya jadi dia merasa aku tak serius menjalin hubungan dengannya dan kesannya aku hanya memberikannya janji-janji palsu saja untuk bertemu dengannya.

Setelah memblokir semua kontakku Dara juga tak begitu aktif lagi di Facebook. Kadang dia online hanya memberikan satu dua komentar atau hanya memberikan like saja dan hanya di WA saja dia masih sering online. Hal itu ku tahu ketika aku pura-pura menanyakan tentang dara kepada Shanty dan Bayu.

Dugaanku kalau Dara sudah berpindah ke lain hati jadi semakin kuat dan aku yakin jarang aktifnya Dara di Facebook karena dia dilarang, karena aku tau sifat Dara, dia akan menuruti perkataan dan kemauan dari orang yang saat itu dia sayangi dan dari situ aku pun mulai mencoba  untuk melupakan Dara.

=============== *** ===============

"Man, besok jadikan ikut aku pulang ke Banjarnegara?" Tanya Arief, teman kerjaku ketika aku bertemu dengannya di dalam sebuah lift yang membawa kami naik ke lantai atas tempat kami berdua bekerja.

"Jadilah, kan aku sudah mengambil cuti kalau sampai nggak jadi bisa mati bego aku di rumah, Rief. Dan aku juga pengen tau keramaian pesta pernikahan di Banjarnegara itu seperti apa selama ini aku belum pernah menghadiri pesta pernikahan di Banjarnegara, Rief," jawabku.

"Oke, Man. Kalau jadi nanti aku kenalin kamu sama saudara sepupuku kali aja kamu berjodoh dengannya."

"Lah kan sepupu kamu besok mau nikah kok malah mau dikenalin ke aku, bisa digebukin orang sekampung aku, Rief?"

"Bukan yang mau menikah yang mau aku kenalin tapi sepupuku yang lainnya, Man. Cuma dia tak secantik gadis kota maklumlah dia cuma gadis kampung biasa."

"Oh, bolehlah... Walau gadis kampung, menurutku gadis-gadis Banjarnegara itu cantik-cantik juga. Aku pernah....."

"Pernah apa, Man. Kok nggak diterusin?"

"Pernah ke Banjarnegara tepatnya sih pernah lewatin Banjarnegara dan melihat gadis Banjarnegara, Rief." Huff... hampir saja aku keceplosan mengatakan kalau aku pernah menjalin hubungan cinta dengan gadis dari Banjarnegara.

"Oke, Man. Besok aku jemput kamu di rumah selepas Ashar."

"Oke deh.."

Pas keluar dari lift kamipun berpisah menuju ruang kerja masing-masing walau satu tempat kerja aku dan Arief berbeda bagian.

Besok sorenya sebuah mobil berjenis MPV warna hitam berhenti tepat di depan rumahku. Seorang pemuda turun dari dalam mobil dan memberi salam.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam," aku langsung menjawabnya karena memang aku sudah menunggu kedatangannya.

"Siap berangkat, Man."

"Siap, Rief. Sebentar aku pamit dulu sama orang tuaku."

Aku pun masuk ke dalam untuk pamit sama orang tuaku dan kembali keluar dengan menenteng sebuah tas punggung yang berisi beberapa lembar pakaian untuk salin.

"Cuma bawa itu aja, Man," tanya Arief.

"Iya, memang mau bawa apalagi?"

"Kirain kamu mau bawa rumah juga," kelakar Arief.

"Bolehlah kalau bisa," balasku sambil tertawa.

Aku dan Arief berjalan menuju mobil. Arief menyuruhku duduk di bangku depan untuk menemaninya menyetir sedang di bangku belakang aku melihat kedua orang tuanya dan adik perempuannya dan satu gadis muda yang tidak aku kenal dan baru kali ini aku melihatnya.

Kunci kontak dimasukan, mesin distarter dan mobil pun berjalan pelan membawaku menuju salah satu kabupaten yang ada di jawa tengah, kabupaten Banjarnegara.

Bersambung

=============== Baca Juga Cerita Lainnya : Dia Yang Suka Dengan Kata Hmmm (Kenapa Mesti Hmmm) ===============