Sepenggal Kisah Dunia Maya (#1) - Cerbung

Sepenggal Kisah Dunia Maya (#1) - Cerbung




sepenggal kisah dunia maya (#1) - cerbung


Reihan sangat aktif berinteraksi di media sosial Facebook dan juga blog. Ia berinteraksi dengan teman-temannya melalui kolom komentar baik di Facebook ataupun blog dan juga aktif berkirim pesan pribadi melalui Messenger yang menjadi bagian dari Facebook.

Reihan mempunyai kebiasaan unik, ia sering sekali lupa menuliskan kata *nya* pada kata yang seharusnya memakai kata *nya*baik di dalam berkomentar mau pun ketika berbalas pesan melalui aplikasi Messenger. Kebiasaannya yang sering lupa menuliskan kata *nya* pada kata yang seharusnya memakai kata *nya* buat teman-temannya sudah bukan hal aneh lagi tapi itu sudah menjadi salah satu ciri khas Raihan.

Beberapa komentar dari teman-temannya tentang kebiasaan Raihan yang sering lupa menuliskan kata *nya*,

Jaey : "Hahaha, lagi-lagi dia lupa menulis *nya* pada komentarnya. Si Reihan ini memang lucu!"

Salma : "Bukan cuma lucu, si Reihan ini betul-betul mengherankan dengan kebiasaan uniknya itu. Bukan cuma di Facebook di blog pun dia sering lupa menuliskan kata *nya*.. hihihi."

Fanny : "Iya, sudah jadi ciri khasnya Reihan seperti itu. Tapi sebenarnya enggak apa-apa sih, cuma kadang bikin kita sedikit bingung dibuat olehnya.. hahaha"

Agus : "Dasar Reihan, kasihan amat luh jadi orang. Gawat.. lupa dengan *nya* muluh.. wkwkwk."


======= ( ^ __ ^ ) = ( ^ __ ^ ) =======


Suatu hari di hari Minggu yang cerah ketika Reihan sedang asyik-asyiknya berbalas komentar dengan teman-teman Facebook-nya, ia mendapat satu notifikasi dari Facebook, Risma memberikan sebuah komentar di salah satu statusnya.

Dan ketika Reihan membuka notifikasi tersebut, komentar yang dituliskan oleh Risma hanya satu kata, "Baanggggg."

Reihan sebenarnya enggan menjawab komentar dari Risma, tapi ia tau watak Risma, kalau komentarnya tak dibalas maka ia akan terus mengirimkan komentar sampai komentarnya dijawab.

Sebelum menjawabnya, Reihan terlebih dahulu merubah privasi status yang dikomentari oleh Risma. Hal itu ia lakukan agar ia dan Risma bisa bebas berbalas komentar tanpa ada gangguan dari teman-teman yang lainnya. Privasi status tersebut yang awalnya 'Teman' diubah menjadi 'Teman Spesifik' agar status itu tak lagi terlihat oleh teman-temannya yang lain kecuali Risma.

Merubah privasi sebuah status yang sudah diposting selalu dilakukan oleh Reihan dan Risma kalau mereka berdua sedang online di Facebook dan tak ingin obrolan mereka diganggu oleh teman-teman yang lain. Hal itu selalu mereka lakukan dikarenakan Risma tak begitu lancar membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan. Jadi untuk mengobrol secara pribadi tak perlu lagi membuka Messenger atau WhatsApp. (Catatan : jangan ditiru cara ini ya, apalagi untuk selingkuh..hihihi)

Setelah merubah privasi status tersebut barulah Reihan membalas komentar dari Risma. "Iya, ada apa?" Dan Reihan dan Risma pun terlibat dalam obrolan.

Tapi di dalam obrolan tersebut Reihan dan Risma terlibat satu pertengkaran kecil dan hal itu sudah diduga oleh Reihan karena hubungannya dengan Risma memang sedang tidak baik-baik saja. Karena itu dari awal ia sudah enggan untuk membalas komentar Risma, tapi dikarenakan ia tau watak Risma maka ia pun membalasnya.

"Jangan ungkit masalah itu lagi aku sudah melupakannya."

"Tapi, Bang, aku masih........"

"Masih apa. Masih ingin melanjutkannya lagi atau ada yang baru lagi?"

"Bukan, bukan begitu maksudku, aku hanya ingin memastikan saja apa semua yang telah Abang katakan itu benar."

"Kalau yang abang katakan itu bohong mana mungkin abang masih menyayangi Risma.

"Tapi, Bang...."

"Tak perlu pakai tapi-tapian lagi, sekarang juga kita sudahi saja pertengkaran ini secara baik-baik. Atau Risma ingin membuktikan perkataan abang, abang akan mengakhiri pertengkaran ini dengan cara abang."

Sebenarnya Reihan tak mau lagi terlibat pertengkaran dengan Risma, tapi karena Risma terus memancing emosinya, ia pun tak bisa lagi mengendalikan emosinys dan pertengkaran kecil itu pun terjadi.

Dan untuk menekan emosinya agar tidak terlalu meledak yang bisa membuat pertengkaran kecil berubah menjadi pertengkaran yang hebat, Reihan mengalihkannya dengan berbalas komentar dengan teman-temannya.

Tapi dikarenakan Risma terus memancing emosinya, pertahanan Reihan sedikit demi sedikit semakin terkikis, maka pertengkaran kecil itu perlahan-lahan menuju ke pertengkaran yang hebat. Dan akhirnya Reihan menjadi kurang fokus dan kecolongan.

Satu komentar yang seharusnya dikirim untuk membalas komentar Risma malah dikirim ke kolom komentar di status temannya, Nindy. Dan waktu itu status Nindy itu sedang ramai-ramainya dengan komentator, komentar di status itu sudah mencapai ratusan karena hampir semua temannya yang biasa berinteraksi dengannya ada di status itu dan saling berbalas komentar.

Reihan baru menyadari kesalahannya ketika ia membaca balasan komentar dari teman-temannya. Tapi Reihan tak meralat komentarnya itu. Karena setelah ia membaca komentar sebelum komentarnya yang salah kirim itu ternyata komentar yang salah kirim itu masih menyambung dengan komentar-komentar sebelumnya.

Reihan tak lagi bisa mengendalikan emosinys, pertengkaran kecil akhirnya menjelma menjadi pertengkaran hebat dan efeknya sampai membuat semua komentar yang telah ia kirimkan mendadak hilang, lenyap tanpa bekas. Bukan hanya komentar, tapi juga status dan profilnya juga ikutan lenyap tanpa bekas dan tak terlihat lagi keberadaannya.

Tak sampai di situ saja efeknya juga berpengaruh pada teman-temannya yang biasa aktif berinteraksi dengan Reihan. Mereka bingung setelah melihat semua komentar dari Reihan hilang. Mereka tak percaya kalau itu benar-benar terjadi, mereka mengira komentar terakhir Reihan, komentar yang salah kirim itu cuma bercanda karena mereka juga menanggapi hanya bercanda tapi ternyata itu sungguhan.

Setelah Reihan benar-benar melakukan apa yang ia tuliskan di dalam komentarnya, teman-temannya menjadi panik. Beberapa temannya langsung menghubungi Reihan melalui Messenger tapi tak mendapatkan balasan. Teman Facebook dan juga teman ngeblognya mencoba menghubungi Reihan lewat komentar blognya tapi blog milik Reihan sudah lama vakum. Akhirnya mereka hanya bisa pasrah, ingin menghubungi dengan cara lain tapi mereka tak tau dengan cara apa karena kontak mereka dengan Reihan hanya melalui Facebook dan Messenger serta blog saja. Dan akhirnya mereka hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri karena bercanda yang sudah kelewatan batas.


======= ( ^ __ ^ ) = ( ^ __ ^ ) =======


Minggu siang yang begitu panas karena matahari sedang marah dan memelototi bumi, Reihan yang sedang duduk santai di teras depan rumahnya dengan ponsel di tangan merasa kangen juga dengan teman-teman Facebook-nya karena sudah seminggu lebih ia tak berinteraksi dengan mereka.

Ingin rasanya ia membuka Facebook tapi tak ia lakukan, ia tau Risma pasti sudah menunggu ia aktif kembali di Facebook, karena hanya lewat Facebook Risma bisa berkomunikasi dengannya setelah WhatsApp-nya diblokir dan telponnya dialihkan ke nomor dirinya sendiri.

Rasa kangen Reihan kepada teman-teman Facebook-nya semakin menjadi-jadi ketika ia sedang menonton video di YouTube ia melihat iklan Facebook. Dan akhirnya, ia pun membuka Facebook juga untuk sekadar melepaskan rasa kangen dengan membaca status dan komentar teman-temannya.

Akun Facebook yang dibuka Reihan bukan akun Facebook utamanya yang biasa ia pakai berinteraksi dengan teman-temannya, tapi akun Facebook yang lainnya yang jarang ia gunakan. Akun Facebook yang dibukanya itu hanya beberapa kali digunakan oleh Reihan untuk membuat status dan membagikan beberapa post yang ada blognya. Dan akun itu tak berteman dengan Risma namun akun itu berteman dengan beberapa teman yang aktif berinteraksi dengannya di akun utamanya

Ketika terbuka di beranda Facebook langsung muncul status terbaru dari teman-temannya, Reihan langsung menggulirnya ke bawah mencari status teman-temannya yang biasa berinteraksi dengannya. Setelah ketemu Reihan senyum-senyum sendiri membaca komentar yang ada di status teman-temannya tapi setelah membaca komentar di beberapa status, ia merasa ada keanehan di komentar-komentar mereka.

Reihan mengklik satu nama yang berkomentar di status temannya yang komentarnya dirasakan sedikit aneh, dan ketika profilnya terbuka Reihan melihat dia hanya sekali membuat status, di sini Reihan kembali merasakan keanehan. Selama ia berinteraksi dengan dia belum pernah ia melihat dia dalam seminggu lebih hanya sekali membuat status, biasanya dalam seminggu paling sedikit ada enam atau tujuh status yang dibuat olehnya.

Ketika ia membaca komentar di status terbarunya, Reihan sangat terkejut dan langsung merasa bersalah. Reihan langsung mencari status yang terakhir dikomentarinya, setelah ketemu Reihan membaca komentar-komentar yang ada di status itu dan ia benar-benar merasa bersalah, ternyata selama seminggu ini mereka telah menyalahkan diri mereka atas hilangnya akun utamanya dikarenakan komentar terakhirnya yang salah kirim itu. Mereka berpikir kalau ia benar-benar marah.

Reihan merasa tidak enak hati melihat teman-temannya menyalahkan diri mereka sendiri, dalam hatinya berkata, aku harus menjelaskan masalah yang sebenarnya pada mereka. Reihan pun berniat membuat satu status di akun Facebook yang sekarang ini dipakainya untuk memancing reaksi teman-temannya. Ia ingat walaupun akun yang dipakainya sekarang ini jarang aktif tapi ada tiga orang temannya yang biasa berinteraksi dengannya pernah mengomentari statusnya di akun yang dipakainya sekarang ini dan ketiga temannya itu tahu kalau akun yang sekarang ini dipakainya adalah akun miliknya.

Namun sebelum memposting status pancingan tersebut, Reihan merubah terlebih dahulu privasi status yang pernah dikomentari oleh ketiga temannya itu dari 'Teman' diubah menjadi 'Hanya Saya' agar status tersebut tidak terlihat oleh mereka bertiga. Begitu juga dengan postingan yang membagikan post blognya privasinya juga diubahnya. Entah kenapa, walau dalam keadaan merasa bersalah dan tidak enak hati, Reihan masih ingin mengisengi dan mengerjai teman-temannya itu. Dan tak lupa juga ia menonaktifkan status online-nya di Facebook dan di Messenger.

"Apakah Kalian Mengira Aku Benar-Benar Marah?" Tulis Reihan di kolom tempat membuat status lalu tulisan itu pun di postingnya.

Dan status tersebut privasinya sengaja ia atur ke 'publik' agar teman-temannya yang biasa berinteraksi dengannya tapi belum berteman dengannya di akun yang sekarang ini dipakainya dapat melihat status itu dan bisa ikut berkomentar. Karena di dalam pikirannya, Reihan berpikir kalau ketiga temannya yang sebelumnya pernah mengomentari statusnya di akun yang ini melihat status tersebut, mereka akan berkomentar dan menandai teman-teman yang lainnya.

Selepas azan Ashar, Jaey, salah satu dari ketiga temannya yang pernah memberikan komentar di akun yang dipakainya sekarang ini melihat status tersebut dan langsung mengomentari dan menandai beberapa orang temannya.

"Wooiiiii... Ini, si Reihan nongol. Nindy, Agus, Nurul, Lina, Devi, Ricky, Dani, Rima, Tya, Salma, Wawan, Jaka, Zia, Bayu, ayo merapat.

Dan tak berapa lama status itu pun dikomentari oleh Agus dan Agus pun menandai beberapa orang temannya.

"Rei, ke mana aja, luh? Fitri, Khanif, Rima, Nurul, Satria, Lian, Tya, Dani, Salma, Ricky, Nindy, Wawan, Eko, Fanny. Wooiiiii... kumpul semuanya. Ayo kita hajar si Reihan rame-rame.. hahaha."

Akhirnya status itu pun ramai dengan komentar.

Fitri : "Brengsek luh, Han. Gue kangen abisss tauuuuuu!!!!!"

Tya : "Aku minta maaf, Bang."

Khanif : "Gue juga minta maaf, Han."

Satria : "Akhirnya dia nongol lagi."

Rima : "Maafkan aku, Bang."

Tapi ada juga yang tidak ikut berkomentar walaupun sudah ditandai, mungkin mereka masih ragu dan takut salah orang.

Nindy dan Nurul, teman yang sangat akrab dengan Reihan tidak ikut berkomentar, tapi mereka langsung mengirimkan Reihan pesan.

Nindy : "Rei, aku minta maaf kalau becandaku keterlaluan."

Nurul "Hai Abang, gimana kabarnya nih?"

Dan beberapa teman yang lainnya juga hanya mengirimkan pesan.

Reihan tak langsung membalas komentar dari teman-temannya, ia hanya membacanya sambil senyam-senyum sendiri sedangkan pesan tak ada satu pun yang dibukanya.

Menjelang magrib tak ada lagi notifikasi yang masuk, mungkin mereka lelah atau bingung karena komentar dan pesannya tak ada satu pun yang dibalas. Reihan pun menyimpan ponselnya dan ia pun beranjak dari tempatnya karena azan magrib sudah terdengar.


======= ( ^ __ ^ ) = ( ^ __ ^ ) =======


Selesai mengerjakan salat magrib Reihan kembali mengaktifkan ponselnya dan ia melihat tak ada satu pun notifikasi yang masuk dari Facebook ataupun Messenger. Hanya ada notifikasi dari WhatsApp dan email.

Reihan membuka Facebook dan mengaktifkan status online-nya setelah itu ia membalas komentar yang ada di statusnya. "Maaf ini ada apa, ya, kok ramai banget dan kenapa banyak yang meminta maaf?"

Menunggu balasan komentar dari teman-temannya, Reihan lalu membuka Messenger dan mengaktifkan status online-nya dan ia pun membalas pesan yang dikirimkan oleh Nindy, dan kebetulan saat itu dilihatnya Nindy sedang online.

"Rei, aku minta maaf kalau bercandaku keterlaluan."

"Maaf, ini maksudnya apa ya kok aku tidak mengerti?

Triiingg, pesan balasan dari Nindy masuk lagi.

"Maksudnya, aku minta maaf atas kejadian Minggu lalu sampai kamu menutup akun Facebook-mu. Aku benar-benar minta maaf, Rei."

"Kejadian Minggu lalu? Minggu lalu aku baik-baik saja dan alhamdulillah tak ada kejadian apapun dan aku juga tidak menutup akunku. Dan maaf, Rei itu siapa?"

"Kamu Reihan kan?"

"Sepertinya Anda salah orang, aku bukan Reihan, aneh tak hanya di komentar, di pesan pun aku dipanggil Reihan. Ini benar-benar aneh.
Ada apa sebenarnya dan siapa itu Reihan?"

"Kalau begitu aku salah orang. Maaf kalau aku telah membuang-buang waktumu untuk membalas pesanku ini"

"Tak apa-apa, aku tak merasa membuang-buang waktu. Kalau kamu memang ingin mengobrol denganku, aku punya banyak waktu untuk menemanimu mengobrol."

Tak ada balasan lagi dari Nindy padahal saat itu Reihan melihat Nindy masih online.

Lalu Reihan membuka pesan dari Nurul dan ketika itu dilihat olehnya, Nurul juga sedang online. Reihan langsung membalas pesan Nurul,

"Hai Abang, gimana kabarnya nih?"

"Alhamdulillah, kabar aku baik-baik saja dan kamu sendiri bagaimana mana kabarnya?"

"Sama, Bang. Alhamdulillah aku juga baik-baik saja. Oh ya kenapa Abang menutup akun Facebook sih, kan aku jadi kangen, Bang."

"Menutup akun? Aku tidak menutup akun. Ini buktinya aku sedang online dan kamu bisa mengirimkan aku pesan."

Satu notifikasi masuk, Lian membalas komentar anda. Karena Nurul belum membalas pesannya, Reihan langsung mengklik notifikasi tersebut. 

"Han, gimana kabar lu, sehat kan?"

"Alhamdulillah, aku sehat tapi maaf, ini siapa? Sepertinya kita tak berteman."

"Ini Reihan kan?"

"Maaf, sekali lagi maaf, sepertinya Anda sudah salah orang, aku bukan Reihan."

Tak ada balasan dari Lian. Namun Jaey yang membalasnya.

"Udah ngaku aja, aku tau ini Facebook kamu, Han."

"Kita memang berteman tapi aku bukan Han dan kita juga belum pernah saling berkomentar."

"Kamu memang bukan Han tapi Reihan dan aku pernah berkomentar di akun Facebook ini."

"Gue juga pernah berkomentar di Facebook luh ini dan gue masih ingat kalau akun Facebook ini punya luh, Rei." Timpal Agus.

"Maaf, Anda semua sudah salah orang, aku bukan Reihan. Kalau Anda berdua merasa sudah pernah berkomentar di Facebook-ku ini coba tunjukkan buktinya. Seingat aku, Anda berdua belum pernah berkomentar."

"Benarkah kamu bukan Reihan?" Tanya Salma.

"Benar, aku bukan Reihan. Memang Reihan itu siapa dan kenapa pada menyangka kalau aku ini Reihan?"

"Seingat saya, saya pernah berkomentar juga di akun ini dan seingat saya akun Facebook ini milik teman kami, Reihan, yang sekarang menutup akun Facebook-nya."

"Gue pernah berkomentar di sini tapi pas gue cari kok komentar gue nggak ada."

"Iya, Gus. Komentar aku juga nggak ada tapi aku yakin banget kalau akun Facebook ini milik Reihan."

Reihan tertawa sampai rahangnya sakit, ia berkata dalam hati, "Sampai kiamat pun kalian tak akan menemukan komentar kalian. Status sebelumnya yang ada komentar kalian sudah saya privat, wahai temanku, Jaey, Agus dan Salma.. hahaha."




Bersambung

Komentar

  1. Balasan
    1. Mungkin si Reihan lagi kurang kerjaan, Nif.. wkwkwk

      Hapus
  2. Gambar diatas ku kira skrenshot FB jaman dulu soalnya warna hitam putih. Tapi pas ku lihat pada status baru dari suaminya Amanda ada disitu baru aku tau ternyata itu skrensot FB jaman skrg 🀣

    Sewaktu Reihan slh kirim itu sepertinya aku tdk ikut melihat kejadian itu, soalnya saat kejadian itu aku lagi ga punya sinyal, ga bisa onlen, jadi aku tdk tau apa permasalahannya, tiba2 melihat teman2 menyalahkan diri mereka masing2 🀣

    Dan pas di posting ini aku baru tau, ternyata permasalahannya pernah ada adegan salam kirim ya? Wkwk..

    Btw, itu jaman2nya Mas Agus mendapat predikat Tukang Kompor kan? 🀣

    Klo Kang Satria, Pak Comblang (mohon ralat klo salah) 🀣

    BalasHapus
    Balasan
    1. NiπŸ™„πŸ™„πŸ€”πŸ€”πŸ€”πŸ˜³πŸ˜³πŸ˜³

      Hapus
    2. Kebetulan dapat gambar itu dari Google, Kang.. hihihi.

      Sepertinya seperti itu, Kang. Kalau ngga salah ingat waktu itu Kang Jaey beli handphone ngga berikut sinyalnya makanya ngga punya sinyal.. wkwkwk

      Adegan salah kirim yang bikin heboh.. Hahaha

      Kurang tau, waktu itu saya kurang aktif di Facebook jadi ngga tau predikat mereka apa.

      Hapus
    3. Iya sinyalku parah banget dimasa itu, klo lagi curhat soal sinyal, Masher biasanya nyuruh saya ke genteng, wkwk..

      Iya sampe skrg Masher ga aktif di FB, sdh tobat kah mas main FB? 🀣

      Salah ya Kang, bukan Pak Coblang? Tapi selfie di WC? 🀣

      Hapus
    4. Selain naik ke genteng juga naik ke pohon kecapi.. wkwkwk

      Tobat sih ngga cuma insyaf aja.. wkwkwk. Kemarin pas buka Facebook kaget saya, Kang. Beranda Facebook saya udah kayak pasar malam. Banyak yang jualan dan hiburan video reel.. wkwkwk. Titip salam sama teman-teman dan kalau ada yang nanyain saya bilang aja saya lagi wisata ke planet Vulcan..hihihi

      Nah kalau selfie di WC seperti itu iya.. hihihi

      Hapus
    5. Tp alhamdulillah skrg sdh punya sinyal meski ga laju2 amat tapi lumayan stabil πŸ˜…πŸ‘

      Klo aku pke FB lite, mas, lumayan bersih, tapi yg jualan tetap ada lewat2 wkwk

      Ya gampang nanti ku sampaikan salamnya ke Mark, aku berteman lho mas sama Mark 🀣

      Hapus
    6. Btw, Salma itu nama asli dari Mahluk yg ada dalam lift kah mas 🀣

      Hapus
    7. Bisa jadi Huu... Coba ingat2 lagi.😁😁

      Hapus
    8. Sebentar lagi juga bakalan wusss kayak pesawat ulang-alik kalau IKN sudah jadi, Kang.

      Di ponsel saya FB lite responnya lambat kalau dibuka bisa sepuluh menitan jadi malas pakainya.

      Mantap, sering inbox-an dong sama si Mark.

      Wkwkwk..dia penasaran diklik juga tuh nama.. wkwkwk.

      Hapus
    9. Gimana mau ngingat2 huu, baru di cerpen ini pertama kali tau nama Salma πŸ˜…πŸ˜…

      Beda sarung beda burung berarti, FB lite di hp ku wuzz banget..

      Iya huu inboxan pinjam duit 100 sama dia 🀣

      Ku klik kirain mengarah ke orangnya, siapa tau bisa digoda, tempat pinjam 100 🀣

      Hapus
    10. Wkwkwk.. ngga mungkin lah saya arahkan ke akun Facebook-nya ntar dia ngomel lagi..wkwkwk.. aslinya saya ngga tau akun Facebooknya dan itu cuma nama rekaan aja.. wkwkwk.

      Beda sarung beda burung, mottonya Mas Agus tuh.. wkwkwk.

      Pinjam duit seratus juta kah sama si Mark?

      Hapus
    11. Iya mottonya mas Agus 🀣

      100 ribu nanti besok gua ganti, kataku, trs dia jwb klo gitu ga ush pinjam tunggu aja besok wkwk

      Hapus
    12. Kalau motto anak mp3 gimana, Kang?

      Pasti sekarang udah ditransfer nih sama si Mark, bagi dong..wkwkwk

      Hapus
    13. Motto ank mp3 begini: setelah klik dunlud tunggu sekitar 3 detik 🀣

      Ga dikasi mas, krn ga dikasi aku kemudian ke Twitter berteman Elon trs pinjam juga 100 🀣

      Btw Mark bakal jadi duel sama Elon dan pertandingannya mgkn akan live di FB dan Twitter .

      Hapus
  3. Pertanyaannya Reihan itu siapa? Atau jelmaan dari siapa??

    Akhirnya teman2 Reihan kena dikibulin olehnya.🀣🀣
    .
    Apakah cerpen ini ada hubungannya dengan komunitas team Kejora yang ada di FB zaman Mwb???πŸ™„πŸ™„πŸ€”

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu juga yang menjadi pertanyaanku, Reihan itu siapa, kenapa mereka memanggilku, Reihan.?

      Mungkin, mungkin saja cerpen ini berhubungan dengan komunitas team Kejora dan mungkin juga ngga.

      Hapus
    2. Atau mungkin.ada hubungannya dengan team pasukan Bodrex yang diketuai oleh pak Nana.😁😁

      Hapus
    3. Entahlah, saya kurang tau. Coba nanti saya tanya si Reihannya.

      Hapus
  4. Jadi, statusnya sudah di-privat ya, hehe.

    BalasHapus
  5. Gampang, kalo mau ketemu, hubungi pemilik FB atau WA nya, hehe... atau pemilik blog ini aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang lebih gampang hubungi admin blog ini.. wkwkwk

      Hapus
  6. karena aku ga bermain media sosial selain blog (thok), fb, ig dan lainnya ga main, jadi aku ga tau modelan beranda fb atau media sosial lainnya sekarang kayak begitu toh, kayak ada reels reels gitu apa ya.. owalah mbul kudet sih ga mainan medsos selain blog 1 tok yang isinya kulineran doang hehe...

    apa risma itu ningsih dan reyhan itu hermansyah ya wkwkwk...kok rismaningsih dicuekin mas her..kasihan amat udah diblokir lagi..semoga pertemanannya membaik kembali, dan kayaknya jadi si reyhan kok ya dipengenin banyak orang ya, kalau ga kelihatan batangnya hidung banyak dikangenin temen temennya... mungkin karena orangnya asyik dan ramah ma semua orang jadinya temen temen pada senang berteman dengannya ya, beda ma mbul temennya dikit πŸ˜‚

    baca bagian komennya mas agus, bukannya modelan kalimat begitu style guyonane mas her...itu loh yang model nulis Dasar Reihan, kasihan amat luh jadi orang. Gawat.. lupa dengan *nya* muluh.. wkwkwk. Soalnya mbul sering hapal model penulisann bagian obrolan di cerpen temen temen 🀣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemarin juga pas buka beranda Facebook saya bingung dan kaget, beranda Facebook saya udah kayak pasar malam, banyak yang jualan dan ada video reelnya.

      Risma = Ningsih, Reihan= Hermansyah, mungkin juga. Coba nanti saya tanya ke orangnya..wkwkwk
      Si Reihan itu selain orangnya asyik dan ramah dia juga public figure lho.. wkwkwk

      Kata-kata itu ada di lagu Iwan Fals yang judulnya Umar Bakri, "Bakri.. Bakri.. kasihan lu jadi orang.. gawat." Hihihi

      Hapus
  7. Hai, Terima Kasih artikelnya bagus sekali. BTW Salam sesama blogger saya pingin berteman :)

    mashilman,blogspot,com

    BalasHapus
  8. Dunia anak muda itu selalu rame dan ada-ada saja.

    BalasHapus
  9. baru tau status dan komen2an bisa di privat

    BalasHapus
  10. Jadi keinget lagunya Reihan😁...udah ga pernah main FB entah jaman kapan....dulu ikut FB gegara mau posting blog aja..lama"out sendiri...cuman punya Ig thok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lagu Reihan, yang kayak gimana tuh lagu Reihan?
      Sama, saya juga udah ngga main FB plus IG cuma blog aja... hihihi

      Hapus
    2. Ituloh yg sempet viral sethn yg lewat lagunya kayak gini liriknya...begitu syuliiit lupakan Reihan..karna Reihan baikkkk.wkwkkk...

      Hapus
  11. Reihan bisaan aja.
    Yang mana ya Reihan punya facebook, biar ikutan kasih komen πŸ˜‚

    BalasHapus
  12. Minta digaplok memang si Reihan 🀣🀣. Banyak yaa dramanya.. tapi mas aku kurang paham yg Reihan kalo nulis suka kurang kata 'nya', maksudnya opo πŸ˜„.

    Perasaan di chat dia normal aja, ttp nulis Nya πŸ˜…

    BalasHapus
  13. Wah.. ternyata diangkat dari kisah nyata...

    BalasHapus

Post Yang Paling Banyak Dibaca

Dara, Gadis Dunia Maya (#1) - Cerbung

Rasa Yang Telah Terbunuh (#2) - Cerbung

Makhluk Manis Dalam Lift - Cerpen

Dara, Gadis Dunia Maya (#3) - Cerbung